Jumat, 29 Maret 2013

Pola Penyerangan & Pertahanan Bola Voli

Gambar: Pola penyerangan & pertahanan bola voli




















Pola Penyerangan dan Pola Pertahanan

a. Pola Penyerangan
Pola penyerangan adalah suatu siasat yang dipergunakan dalam suatu pertandingan untuk mencari kemenangan secara sportif. Bentuk taktik penyerangan maupun pertahanan mencakup taktik individu maupun kelompok. Taktik penyerangan diartikan sebagai siasat yang mengharuskan regu lawan bertindak menuruti regu yang menjalankan penyerangan. Prinsip penyerangan adalah usaha untuk mematikan bola dilapangan lawan dengan jalan apapun yang diperkenankan dalam peraturan permainan.
Langkah-langkah menyusun suatu pola penyerangan adalah sebagai berikut:
• Menaganalisis situasi pertandingan sesuai dengan kondisi lawan dan alam sekitar.
• Proses pemecahan mental dalam suatu taktik yang akan dikerjakan.
• Tindakan gerakan secara otomatis terhadap hasil keputusan yang diambil.
• Adaptasi dengan lingkungan sekitar.
• Survey pertandingan tentang system yang digunakan.


1) Mengcover Penyerang (Melindungi)
Cover adalah suatu proses serangan dari pemain penyerang yang melambung kembali dari block (bendungan) pihak lawan harus diterima oleh pemain seregunya yang bersama-sama telah mempersiapkan diri untuk membela dan membentuk pertahanan.
Tujuan dari mengcover penyerang adalah mengcover seluruh lapangan terhadap segala bola yang dilambungkan kembali dari block pihak lawan. Jarak antara kelompok-kelompok yang berkumpul disekitar penyerangan bergantung dari:
- Lambungan pass dari setter (pengumpan)
- Kualitas block pihak lawan
- Arah lajunya yang dipukul oleh penyerang

2) Teknik-Teknik Penyerangan
Smash merupakan suatu keahlian yangpenting untuk mendapatkan angka. Seorang pemain yang pandai melakukan smash atau dengan istilah asing disubut smasher harus memiliki kegesitan, pandaimelompat, dan mempunyai kemampuan memukulbola dengan keras.
Ada empat jenis smash, antara lain:
• Frontal smash (smash depan)
• Frontal smash dengan twist (smash depan dengan memutar)
• Samsh dari pergelangan tangan
• Dump (smash pura-pura)

Dalam melakukan smash ada 4 tahap gerakan yangharus diperhatikan antara lain, sebagai berikut:
•Tahap pertama : run-up (lari menghampiri)
•Tahap kedua: take-off (melompat)
•Tahap ketiga: hit (memukul)
•Tahap keempat: landing (mendarat)

b. Pola Pertahanan
Pola pertahanan mempunyai arti bahwa pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima serangan, dengan harapan regu lawan membuat kesalahan dari penyerangannya. Taktik bertahan harus mempunyai prinsipagar dengan pertahan itu regunya dapat menyerangkembali regu lawan.

1) Pola Bendungan Berteman
Seorang pemain dapat digolongkan sebagai pemain defensive yang baik, jika mampu bertahan dan mengimbangi smash-smash pihak lawan. Pertahanan mencakup 2 aspek, yaitu: menerima smash lawan dan melindungi dengan block. Jenis-jenis pertahanan yang paling penting adalah harus menerima bola dengan kedua belah lengan pada posisi berdiri.

2) Taktik-Taktik Bendungan (block)
Block dansistem pertahanan harusmampubekerja sama dengan baik jikaingin mengalahkan penyerangan yang mematikan daripihak lawan. Block yang sering digunakan dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut:
a) Bendungan Satu Pemain
Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan yang sangat cepat, cermat dan kuat, sehingga pihak bertahan tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk membantu teman melakukan block.

b) Bendungan Dua Pemain
Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan dengan ketepatan sasaran, sehingga pihak bertahan masih mempunyai kesempatan untuk membantu teman melakukan block.

c) Bendungan Tiga Pemain
Block jenis ini digunakan jika menghadapi lawan yang tangguh memainkan penyerangan dengan samsh-smash yang tajam,keras dan menungkik. Sehingga diharapkan dengan adanya block yang banyak penyerangan dapat digagalkan.

Perwasitan Dalam Bola Voli

a. Syarat-Syarat Menjadi Wasit Bola Voli
1) Seorang wasit harus berbadan sehat danmemiliki fisik yang normal.
2) Mempunyai bakat untuk menjadi seorang wasit.
3) Senang terhadap permainan bola voli.
4) Berpendidikan serendah-rendahnya lulusan SMA.
5) Berumur antara 20 – 40 tahun.
6) Mempunyai dedikasi yang baik.
7) Harus menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

b. Pakian Wasit
1) Bercelana putih.
2) Baju kaos putih polos berkrah.
3) Sepatu karet putih
4) Mamakai badge wasit yang sesuai dengan klasifikasinya.

c. Tugas, Kewajiban, dan Wewenang Wasit
1) Tugas seorang wasit bola voli adalah sebagai berikut:
• Memimpin pertandingan agar dapat berjalan dengan lancer.
• Meningkatkan keterampilan dan kemampuan serta pengetahuan tentang perwasitan bola voli.
• Menyebar luaskan peraturan permainan bola voli di masyarakat.
• Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

2) Kewajiban dan Wewenang Wasit:
• Wasit berkewajiban memimpin pertandinagn bola voli baik ditingkat cabang, daerah, nasional maupun tingkat Internasional.
• Seorang wasit tidak berhak memimpin pertandingan di atas klasifikasi sertifikat yang dimilikinya.

3)Tanggung Jawab Wasit 1
a) Sebelum Pertandingan
• Memeriksa keadaan lapangan permainan dan perlengkapan pertandingan.
• Melakukan undian untuk menentukan hak servis pertama dan penempatan lapangan.
• Mengawasipemenasan kedua regu.
b) Selama Pertandingan
• Berhak untuk menentukan kesalahan yang terjadi selama permainan, missal (servis, passing, smash,block).
• Harus dapat memimpin jalannya pertandingan dengan baik (netral), yaitu tidak memihak sebelah dan dapat menyelesaikan jika ada masalah selama pertandingan.
c )Sesudah Pertandingan
•Wasit mengesahkan skor dengan menandatangani daftar skor hasil permainan.
d. Isyarat-Isyarat Tangan Wasit dan Pembantunya

4) Tugas Wasit II
Wasit II merupakan pembantuwasit I dan dapat menggantikannya, mewakilinya serta menkalankan tugas wsit I pada keadaan yang memaksa. Tugas wasit II adalah sebagai berikut:
• Mengawasi posisi pemain selama pertandingan berlangsung.
• Mengawasi perilaku pemain di bands cadangan.
• Mengawasi jumlah time-out.
• Menolak pengajuan time-out yang tidak sesuai, dan mengawasi jangka waktu pelaksanaannya.
• Menetapkan diperlukannya atau tidaknya lapangan dibersihkan.

5) Hakim Garis (linesmen)
Tugas hakim garis dalam permainan bola voli adalah mengawasi masuk tidaknya alur bola selama pertandingan berlangsung. Pada pertandingan Internasional diwajibkan ada 4 hakim garis, sedangkan pada pertandingan Nasional diperkenankan menggunakan 2 hakim garis. Hakim garis bertanggungjawab memberikan isyarat mengenai yang menjadi wewenangnya.

Jenis-Jenis Kompetisi Bola Voli Dunia

http://static.liputan6.com/201303/bola-volli-130327b.jpg




















Beberapa Kompetisi Bola Voli Dunia

FIVB World Cup



The FIVB Piala Dunia adalah laki-laki dan perempuan kompetisi voli. Dibuat pada tahun 1965 (laki-laki) dan 1973 (wanita), itu adalah acara kualifikasi internasional untuk Olimpiade. Hal ini tidak menjadi bingung dengan FIVB World Championship atau FIVB Dunia Liga / FIVB World Grand Prix.

Piala Dunia diciptakan pada tahun 1965 dengan tujuan sebagian mengisi kesenjangan antara dua turnamen voli paling penting, Olimpiade dan Kejuaraan Dunia, yang berlangsung di bolak-4 tahun siklus. Pembentukan kompetisi internasional ketiga akan meninggalkan hanya satu dari setiap empat tahun tanpa peristiwa besar.

Piala Dunia akan diadakan pada tahun mengikuti Olimpiade. Dua yang pertama turnamen adalah untuk laki-laki voli saja; pada tahun 1973, turnamen perempuan juga diperkenalkan. Awalnya, turnamen masing-masing memiliki host yang berbeda, tetapi pada tahun 1977 kompetisi dipindahkan ke Jepang secara permanen.

Pada 1990-an, angsuran peristiwa internasional tahunan seperti Liga Dunia dan Grand Prix membuat motivasi asli untuk penciptaan Piala Dunia usang. Alih-alih membiarkan acara konsolidasi menghilang karena kurangnya bunga, FIVB memutuskan untuk mengubah format pada tahun 1991: akan diadakan pada tahun sebelumnya, dan tidak mengikuti, Olimpiade, dan itu akan dianggap sebagai internasional pertama Olimpiade kualifikasi turnamen , pemberian pemenang mendapatkan tempat langsung dalam permainan.

Langkah ini disimpan kompetisi. Kemungkinan mengamankan dermaga awal untuk Olimpiade, sehingga menghindari asing dan dalam beberapa kasus prosedur ketat benua kualifikasi, menjadi motivasi yang konsisten bagi federasi nasional untuk berpartisipasi di Piala Dunia. Pada tahun 1995, jumlah tempat Olimpiade diberikan pada kompetisi ditingkatkan menjadi tiga, karena tetap sampai sekarang (2011).

Kompetisi Formula

Piala Dunia adalah yang paling stabil dari semua formula kompetisi dipekerjakan oleh FIVB. Aturan berikut ini berlaku:
Kompetisi berlangsung di Jepang.
Dua belas tim berpartisipasi dalam setiap acara: sepuluh berkualitas, undangan per dua.
Jepang selalu pra-kualifikasi sebagai tuan rumah.
Lima benua juara memenuhi syarat ditambah empat terbaik benua wakil-juara sesuai dengan peringkat FIVB.
Sisa dua tim berpartisipasi melalui kartu liar diberikan oleh FIVB.
Sejak edisi 1999, tim hanya belum memenuhi syarat untuk Olimpiade berikut dapat bersaing di Piala Dunia.
Kompetisi ini dibagi dalam dua fase persis (disebut “kaki”).
Tim dibagi dalam dua kolam renang.
Pada leg pertama, setiap tim memainkan satu pertandingan melawan semua tim lain di kolam renang nya.
Pada leg kedua, setiap tim memainkan satu pertandingan melawan semua tim di kolam lainnya.
Pertandingan berlangsung terus-menerus melalui dua minggu, dengan satu hari istirahat setiap dua atau tiga hari. Setiap hari, enam pertandingan yang dimainkan.
Klasemen akhir dihitung dengan kriteria voli biasa: jumlah menang, titik rasio (jumlah total poin dimenangkan dibagi dengan jumlah total poin yang hilang), rasio set, konfrontasi langsung.
Atas tiga tim di klasemen keseluruhan, terlepas dari kolam renang, lolos ke Olimpiade berikut.
Turnamen sangat ketat menerapkan line-up pembatasan: hanya dua belas pemain yang diperbolehkan, dan penggantian tidak diperbolehkan, bahkan dalam kasus cedera.


FIVB World Grand Prix


World Grand Prix diciptakan pada tahun 1993 sebagai bagian dari strategi pemasaran FIVB untuk mempromosikan olahraga voli dengan mendirikan kompetisi internasional tahunan. Ini adalah model setelah Liga Dunia, acara sukses untuk pria yang telah diperkenalkan tiga tahun sebelumnya.

Grand Prix membuat bola voli putri sangat populer di Asia Timur, kurangnya minat pada bagian dari penonton tetap masih signifikan di seluruh dunia. Hari ini (2004), kompetisi dipertahankan terutama dengan dukungan dari investor Asia.

Anggaran untuk hadiah uang telah berkembang terus sejak tahun 1993, tetapi pada kecepatan yang lebih lambat. Angka-angka telah mencapai $ 1.295.000 dolar pada tahun 2004 – sedikit bila dibandingkan dengan $ Liga Dunia 13 juta.

Dominasi sponsor Asian menentukan terobosan besar pertama dengan formula Liga Dunia. Sebagian besar kota-kota yang host pertandingan babak penyisihan berada di Asia. Sebuah negara tuan rumah mungkin atau mungkin tidak memiliki tim nasional voli terlibat dalam kompetisi. Istirahat kedua diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir: di beberapa benua, tim harus memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam kompetisi.

Kompetisi Formula

Rumus kompetisi Grand Prix telah terbukti kurang stabil daripada Dunia Liga. Dalam tahun-tahun berikutnya, perubahan besar kemungkinan akan diperkenalkan dalam upaya untuk membuat bola voli putri lebih menarik bagi penonton. Beberapa aturan yang masih dalam praktek pada tahun 2004 adalah:
Grand Prix memiliki prosedur kualifikasi. Mereka tidak sama di setiap benua: tim mungkin harus memainkan turnamen kualifikasi tertentu, atau mungkin dipersyaratkan berdasarkan Dunia FIVB Peringkat.
Kompetisi dibagi dalam setidaknya dua tahap: a babak penyisihan, dengan sistem rotasi kota tuan rumah, dan satu atau lebih putaran akhir, dengan satu atau lebih negara tuan rumah.
Babak penyisihan dibagi dalam beberapa pekan. Setiap minggu, tim yang berpartisipasi akan diselenggarakan di kolam renang, dan setiap tim memainkan satu pertandingan melawan semua tim lain di kolam renang nya.
Semua permainan di kolam berlangsung selama akhir pekan di kota yang sama. Kota-kota yang sebagian besar berada di Asia. Pools dapat diselenggarakan di negara-negara yang tidak benar-benar terlibat dalam kompetisi.
Ketika semua pertandingan dari babak penyisihan telah dimainkan, n tim teratas (klasemen keseluruhan) lolos ke babak final, dan yang tersisa meninggalkan kompetisi. Nilai n tergantung pada jumlah peserta tim dan format yang akan digunakan dalam final, tetapi biasanya lima atau enam.
Jika terlibat dalam kompetisi, negara tuan rumah otomatis lolos ke babak final.
The FIVB telah mencoba format yang berbeda untuk babak final. Awalnya, itu adalah round-robin “Top Four” sistem di mana empat tim bermain melawan satu sama lain dan pemenang ditentukan oleh jumlah kemenangan, rata ditetapkan, rata-rata titik, konfrontasi langsung. Untuk beberapa tahun sekarang (2004), yang paling umum digunakan adalah format campuran: perempat finalis yang diselenggarakan di dua kolam renang, dan dua tim teratas di kolam renang masing-masing memainkan semifinal dan final sesuai dengan format Olimpiade.
Pada babak penyisihan, tim biasanya diberikan hak untuk bekerja dengan daftar delapan belas pemain, dari mana pelatih membangun dua belas pemain line-up yang akan digunakan di akhir pekan tertentu. Untuk babak final, hanya dua belas pemain yang diperbolehkan.


FIVB Liga Voli Dunia


Liga Dunia diciptakan pada tahun 1990 sebagai bagian dari program pemasaran yang intensif yang akan menjadi tanda khusus dari kegiatan FIVB di dekat akhir abad ini. Idenya adalah untuk mempromosikan olahraga voli dengan mendirikan sebuah kompetisi tahunan yang akan menarik bagi penonton di seluruh dunia.

Pada saat itu, kompetisi internasional yang melibatkan tim teratas voli (misalnya, Olimpiade, Kejuaraan Dunia) berlangsung hanya dalam 4-tahun siklus, dan biasanya terbatas pada kota tuan rumah atau negara. Sebaliknya, Liga Dunia dirancang untuk dimainkan secara satu tahun, dengan sistem berputar kota yang memungkinkan setiap tim untuk menjadi tuan rumah sejumlah pertandingan di babak penyisihan. Pembatasan lebih lanjut pada partisipasi, seperti penyiaran lokal wajib, memastikan TV besar & liputan media.

Strategi FIVB pada akhirnya terbukti visioner: pada pergantian abad, Liga Dunia sepenuhnya konsolidasi sebagai peristiwa voli internasional utama. Hadiah murah dalam bentuk tunai – 1990-2004, jumlah total yang dihabiskan untuk hadiah uang melonjak dari $ 1 sampai $ 13 juta dolar – kompensasi dalam mata federasi nasional untuk relatif kurangnya kompetisi tradisi dan prestise.

Menyusul keberhasilan Liga Dunia, FIVB meluncurkan proyek adik pada tahun 1993 untuk bola voli putri, Grand Prix. Itu sangat efektif di Asia Timur, di mana jenis ini acara telah menjadi sangat populer, namun hasilnya dalam skala dunia masih tetap takut-takut.

Brasil dan Italia adalah tim-satunya yang berpartisipasi dalam semua edisi Liga Dunia.

Kompetisi Formula

The FIVB tetap menyesuaikan rumus kompetisi Liga Dunia untuk meningkatkan daya saing dan untuk membuat permainan lebih menarik bagi penonton. Namun demikian, beberapa aturan dasar dan pembatasan mungkin akan tetap tidak berubah di tahun-tahun berikutnya.
Tim yang berpartisipasi harus menyediakan cakupan lokal media dan penyiaran TV.
Kompetisi dibagi dalam setidaknya dua tahap: a babak penyisihan (biasanya disebut “Intercontinental Round”), dengan sistem rotasi kota tuan rumah, dan satu atau lebih putaran akhir, dengan satu atau lebih negara tuan rumah.
Pada babak penyisihan, tim yang diselenggarakan di kolam renang. Setiap tim memainkan total empat pertandingan melawan semua tim lain di kolam renang, dua di rumah, dua sebagai pengunjung. Setiap sepasang pertandingan dimainkan selama akhir pekan.
Ketika semua pertandingan dari babak penyisihan telah dimainkan, tim atas n di kolam renang setiap lolos ke babak final (s), dan yang tersisa meninggalkan kompetisi. Nilai n tergantung pada jumlah tim peserta dan format yang akan digunakan dalam final.
Negara tuan rumah (s) otomatis lolos ke babak final (s).
The FIVB telah mencoba berbagai format untuk babak final (s): Top Enam, Empat Top, Triwulan-Semi-final (Olimpiade format). Untuk beberapa tahun sekarang (2004), yang paling umum digunakan adalah format campuran: quarterfinalists disusun dalam dua kolam renang, dan dua tim teratas di masing-masing pool semifinal bermain dan final sesuai dengan format Olimpiade.
Pada babak penyisihan, tim biasanya diberikan hak untuk bekerja dengan daftar pemain sembilan belas, dari mana pelatih membangun empat belas pemain-line-up termasuk dua liberos (jika tim mencakup hanya satu libero dalam daftar tersebut, maks mereka nomor daftar terbatas untuk 12) yang akan bekerja di akhir pekan tertentu. Untuk babak final (s), hanya empat belas pemain termasuk dua liberos diperbolehkan.


Kamis, 28 Maret 2013

Teknik Dasar Permainan Bola Voli


























Teknik Dasar Permainan Bola Voli


a. Servis
Teknik dasar pertama yang dikenal dalam permainan bola voli adalah teknik melakukan servis. Secara sederhana, teknik servis pada bola voli adalah pemain berdiri di belakang garis belakang lapangan, melemparkan bola ke udara, kemudian memukul bola tersebut ke arah lapangan atau area lawan. Meskipun terdengar sederhana, namun pada pelaksanaan teknik ini juga ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian.
Tujuan melakukan servis adalah semaksimal mungkin mengarahkan dan menjatuhkan bola pada area lawan yang kosong atau terlihat lemah, sehingga tidak dapat diterima oleh tim lawan. Atau, mengarahkan bola ke area lawan dengan keras dan kecepatan yang tinggi, sehingga tim lawan tidak mampu menahan atau mengendalikannya, dan diharapkan bola tersebut akan keluar lapangan setelah tersentuh pemain lawan. Maka untuk memaksimalkan hasil dari servis tersebut, seorang pemain yang melakukan servis tentunya harus mampu mengatur arah dan kecepatan bola, sehingga tim lawan akan kesulitan untuk menerima, menahan, maupun mengendalikan servis tersebut.Ketika bola yang diservis tersebut mendarat ke area lawan secara langsung (tanpa menyentuh pemain lawan), maka servis tersebut biasa disebut dengan “ace”. Sebutan tersebut juga berlaku untuk servis yang keluar lapangan, setelah terlebih dahulu menyentuh salah seorang pemain dari tim lawan. Seiring dengan perjalanannya yang terus exist di dunia olahraga, saat ini teknik servis juga telah mengalami banyak perkembangan. Teknik servis dalam permainan bola voli telah berkembang menjadi 9 macam, yaitu:



1. Underhand dan Overhand Serve (Servis atas dan servis bawah)
Underhand serve adalah melakukan servis atau memukul bola dari bawah, yaitu pada ketinggian sekitar area pinggang pemain. Underhand serve ini merupakan salah satu teknik servis yang termudah, dan juga sebagai salah satu servis yang sangat mudah diterima oleh tim lawan. Maka dari itu, teknik Underhand serve ini jarang sekali digunakan pada kejuaraan tingkat tinggi. Sedangkan Overhand serve adalah teknik servis yang dilakukan dari atas, yaitu dengan cara melemparkan bola ke udara kemudian memukulnya setelah bola tersebut kembali turun mencapai ketinggian di atas bahu pemain.

2. Sky Ball Serve
Sky ball seve adalah sejenis teknik servis underhand yang biasa dipergunakan dalam permainan bola voli pantai. Dalam Sky ball serve, hasil pemukulan bola (servis) dibuat melambung sangat tinggi, dan kemudian bola tersebut akan turun kembali dengan gerakan yang hampir membentuk garis lurus. Tim bola voli pantai Brazil-lah yang telah menciptakan dan menggunakan teknik servis ini pada awal tahun 1980-an. Saat ini, jenis teknik servis tersebut sudah dianggap sangat kuno, sehingga sangat jarang dipergunakan lagi.


3. Line dan Cross_Court serve
Untuk membedakan kedua jenis servis ini dapat dilihat dari arah gerakan bola yang menyeberang ke area lawan. Dalam hal ini, arah gerakan bola dapat dibedakan menjadi dua, yaitu menyilang dan lurus sejajar dengan garis memanjang pada lapangan bola voli.


4. Top Spin
Top Spin merupakan salah satu jenis Underhand serve. Dalam teknik servis ini, bola yang dipukul mengenai bagian telapak tangan sekaligus pergelangan tangan. Dengan teknik ini, bola akan melesat ke area lawan dengan berputar. Putaran tersebut akan membuat bola melesat dan jatuh ke area lawan dengan cepat, tajam, dan keras.

5. Floater
Teknik servis Floater dapat dilakukan dengan cara melompat maupun hanya dengan berdiri saja. Pada jenis teknik Overhand serve ini, bola yang dipukul tidak berputar. Servis akan melesat ke area lawan tanpa gerakan berputar pada bola. Meskipun demikian, teknik servis ini akan menghasilkan gerakan bola yang tidak dapat diprediksi oleh tim lawan.

6. Jump Serve
Teknik Jump serve ini adalah salah satu jenis teknik servis yang paling populer dan paling banyak digunakan di kalangan tim bola voli tingkat perguruan tinggi maupun profesional. Teknik Jump serve ini juga masih termasuk dalam kategori teknik Overhand serve. Pemain yang akan melakukan Jump serve akan melempar bola tinggi ke udara, setelah sebelumnya melakukan persiapan di luar garis belakang lapangan. Setelah itu, pemain melakukan langkah pendekatan (penyesuaian) terhadap bola yang sedang bergerak turun, kemudian ia akan melompat dan memukul bola tersebut dengan keras. Teknik Jump serve ini akan menghasilkan servis dengan gerakan bola yang berputar, sangat cepat, keras, dan tajam. Hal inilah yang membuat teknik servis ini menjadi sangat populer di kalangan para pemain bola voli.

7. Jump Float
Salah satu jenis servis yang juga populer di kalangan pemain bola voli tingkat perguruan tinggi dan profesional adalah Jump float. Teknik Jump float ini hampir sama dengan teknik Jump serve dan floater. Pada teknik ini, pemain akan melempar bola ke udara dengan ketinggian yang lebih rendah dari teknik Top spin jump serve. Sedangkan kontak dengan bola (pemukulan) tetap dilakukan di udara. Teknik ini akan menghasilkan servis dengan arah bola yang tidak dapat diprediksi oleh tim lawan. Hal itulah yang membuat teknik servis ini menjadi lebih populer dan banyak digunakan pada kalangan perguruan tinggi dan profesional.

8. Round-House Serve
Pada teknik Round-House serve, pemain yang akan melakukan servis berdiri di luar garis belakan lapangan, dengan posisi salah satu bahu menghadap ke arah net. Setelah itu, bola dilempar tinggi ke udara dan dipukul dengan menggunakan gerakan lengan yang berputar dengan cepat. Pemukulan pada bola dilakukan dengan menggunakan telapak tangan. Hal ini akan memberikan hasil servis dengan putaran bola yang tinggi.

9. Hybrid Serve
Salah satu kategori teknik Overhand serve yang lain adalah Hybrid serve. Pada dasarnya, teknik Hybrid serve sama dengan teknik Top spin serve. Teknik Hybrid serve ini juga akan menghasilkan servis dengan arah gerakan yang sangat sulit untuk diprediksi oleh tim lawan.

b. Pass/Passing
Salah satu teknik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain bola voli adalah teknik pass. Tanpa adanya penguasaan teknik pass yang baik, maka sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pass adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan teknik pass yang baik, maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan diset. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara maksimal. Pass yang baik, bukanlah pass yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area timnya, tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan attacker akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah.
Sebenarnya, teknik pass ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu teknik Underarm pass (passing bawah) dan Overhand pass (passing atas).
Underarm pass atau yang juga biasa dikenal dengan sebutan bump, dilakukan dengan menggabungkan kedua lengan bawah menjadi satu, dengan arah lurus ke depan. Bola yang jatuh akan mengenai kedua lengan bawah pada bagian dalam. Teknik ini dilakukan dengan posisi yang rendah, yaitu dengan ketinggian sekitar batas pinggang pemain.
Sedangkan Overhand pass adalah teknik pass yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari tangan, seperti ketika melakukan set. Teknik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.

c. Umpan
1. Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.

Jenis-jenis umpan:
a. Umpan Normal/Open
Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.

b. Umpan Semi
Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.

c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.

d. Umpan Quick.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B.

2. Umpan Kebelakang
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.

d. Smash
untuk serangan guna mematikan lawan.
o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

o Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.

o Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.

o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

o Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Jenis-jenis smash:
1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open.

3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.

7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.

e. Block/Blokir
Teknik dasar yang lain, yang terdapat dalam permainan bola voli adalah Block. Teknik ini digunakan untuk menahan serangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pertahanan dalam teknik block dapat berupa menahan serangan lawan agar bola yang di-spike oleh pemain dari tim lawan tidak mampu menyeberangi net dan tetap berada di area lawan. Atau pertahanan yang berupa memperlambat gerakan bola yang telah di-spike oleh pemain dari tim lawan, sehingga gerakannya menjadi lebih lambat dan lebih mudah untuk di kendalikan.
Sebagai salah satu teknik pertahanan yang sangat dibutuhkan dalam permainan bola voli, maka sebaiknya setiap pemain harus mampu menguasai teknik ini dengan baik.
Untuk melakukan teknik block, pemain berdiri dengan menggunakan kedua kaki dalam posisi yang sejajar. Pada saat yang sama, kedua tangan diletakkan di depan dada, dengan posisi telapak tangan mengahadap ke arah net dan dengan jari-jari terbuka (dikembangkan) selebar mungkin. Untuk melakukan lompatan yang maksimal, lutut ditekuk lebih dalam dengan posisi badan agak condong ke arah depan. Setelah itu, lakukan lompatan dengan menggunakan kekuatan kedua kaki. Pada saat melakukan lompatan, kedua tangan diayunkan lurus ke arah atas secara bersamaan.
Agar pertahanan block dapat dilakukan secara meluas, maka jari-jari tangan sebaiknya dibuka ketika melakukan block. Posisi jari-jari yang terbuka ini akan semakin mempersempit jalur penyeberangan bola melewati net, sehingga akan memaksimalkan fungsi block. Ketika spiker dari tim lawan memukul bola, maka blocker yang sudah berada dalam posisi melayang di udara segera menghadapakan kedua tangannya ke arah bola tersebut dan berusaha untuk menguasai bola. Sewaktu tangan melakukan kontak dengan bola, pergelangan tangan menekan dari arah atas ke depan bawah. Pada saat yang sama, jari-jari kedua tangan sebaiknya ditegangkan agar dapat menahan tekanan bola dengan kuat. Block yang baik adalah block yang ketika bola belum dipukul, tangan blocker sudah berada dalam posisi mengurung bola. Setelah melakukan kontak (block) dengan bola, maka blocker-pun mendarat kembali ke lantai dengan menggunakan kedua kaki, dan dengan lutut yang lentur.

f. Dig
Untuk menyelamatkan bola agar tidak jatuh setelah di-spike oleh tim lawan, maka biasanya seorang pemain akan melakukan teknik Dig. Teknik ini biasanya digunakan dalam keadaan darurat. Ketika posisi jatunya bola sudah berada dekat dengan lantai dan tidak dapat diselamatkan lagi dengan menggunakan teknik pass, maka teknik Dig inilah yang akhirnya digunakan.
Pada dasarnya, teknik Dig ini sama dengan teknik pass atau bump. Istilah Overhand dig digunakan ketika seorang pemain melakukan Dig dengan menggunakan ujung jemarinya. Sementara Bump dig adalah istilah yang digunakan untuk Dig yang dilakukan dengan menggunakan kedua lengan yang digabungkan. Dalam teknik Dig, seorang pemain biasanya juga menampilkan gerakan meluncur (dive), yaitu melemparkan tubuhnya ke arah depan untuk menyelamatkan bola, yang kemudian mendarat dengan menggunakan dadanya.
Selain itu, terkadang seorang pemain juga melakukan teknik yang disebut dengan “pancake” untuk menyelamatkan bola yang hampir menyentuh lantai.

Peraturan Bola Voli


Sumber: http://img.carapedia.com/images/article/peraturan.gif









Peraturan Teknis
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
Aturan permainan dari bola voli adalah:
  1. Dalam permainan bola voli terdapat dua buah tim yang yang saling berhadapan. Jumlah pemain yang terdapat pada masing-masing tim adalah 6 orang. Selain itu, dalam satu tim biasanya juga membawa 3 hingga 6 orang pemain cadangan. Biasanya, permainan dimulai dengan menggunakan sistem coin toss, yaitu wasit melemparkan koin dua sisi ke udara, kemudian menangkapnya kembali dalam keadaan ditutup dengan tangan. Kedua perwakilan tim akan diminta untuk menebak gambar sisi koin yang tampak. Bagi yang jawabannya benar, maka timnyalah yang berhak menjadi server (yang melakukan servis pertama kali).
  2. Untuk melakukan servis, seorang pemain dari tim server yang berada di posisi 1 bersiap ke luar garis tepi belakang lapangan. Pemain tersebut melempar bola ke udara, kemudian memukulnya hingga melambung dan jatuh di area lawan (menyeberangi net), dan tidak boleh keluar dari garis lapangan lawan yang telah ditentukan. Jika keluar garis maka bola tersebut akan dinyatakan keluar atau “out”, dan pihak lawan akan mendapat satu poin. Setelah bola sampai di area lawan, maka pihak lawan akan menerima atau menahan bola tersebut dengan cara “bump” atau “pass” (passing). “Bump” atau “pass” adalah menahan bola dengan menggunakan kedua lengan yang disatukan ke arah depan (passing). Dalam keadaan terpaksa, penerimaan bola dapat dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh mana saja.
  3. Jika bola belum menyeberang ke area lawan setelah pukulan ketiga, maka akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Maka bola akan berpindah ke tim lawan, dan tim lawan-pun akan memperoleh poin tambahan.
    • Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
    • Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
Beberapa kesalahan yang paling umum termasuk:
1. Disebabkan bola menyentuh atau jatuh di luar daerah lawan atau tanpa terlebih dahulu melewati atas net.
2. Menangkap atau menjatuhkan bola.
3. Double Hit: Dua kontak dengan bola yang dibuat oleh pemain yang sama.
4. Empat kali kontak berturut-turut dengan bola yang dibuat oleh tim yang sama.

Formasi Permainan












Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero. Berikut adalah pengertiannya:


Tosser atau pengumpan orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosserTosser harus dapat mengatur jalannya permainan.Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan.
-  Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan.
-  Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net.
-  Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

Lamanya Permainan
Setiap regu harus mengumpulkan angka sampai 25 dalam satu set. Untui regu pemenang dapat digunakan 2 sistem;
  1. Two winning set, yaitu pertandingan berakhir dengan salah satu regu memperoleh dua set kemenangan langsung.
  2. Three winning set, yaitu pertandingan berakhir jika salah satu regu memperoleh tiga set kemenangan langsung.

Jenis Pelanggaran







Jenis pelanggaran dalam permainan voli adalah seperti berikut:
  1. Mempengaruhi wasit
  2. Berbicara tidak sopan terhadap lawan atau wasit
  3. Sering menegur wasit
  4. Menerima petunjuk dari luar lapangan pada saat pertandingan berlangsung
  5. Meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit

Penghitungan angka
Aturan permainan dari bola voli adalah:
  1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai.
  2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh akan mendapat nilai.

Sistem Pertandingan






  • Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
  • Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  • Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  • Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
  • Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  • Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  • Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
  • Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.

Kesalahan meliputi:

  • Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
  • Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
  • Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
  • Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
  • Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
  • Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
  • Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
  • Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
  • Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
  • Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
  • Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional.

Selasa, 26 Maret 2013

Selayang Pandang Permainan Bola Voli

Sumber: http://ciricara.com/wp-content/uploads/2012/09/10/ciricara.com-voli_pon_riau_2012.jpg
























Asal-Usul Bola Voli


Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).

William G. Morgan
William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committe of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Kedua tim tersebut diketuai oleh seorang Mayor dan Kepala pasukan pemadam kebakaran Holyoke.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette. Perubahan pertama yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola tersebut jatuh ke tanah (volley). Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan oleh Morgan.

Beberapa peraturan yang pertama kali ditulis oleh Morgan adalah penggunaan net setinggi 6 feet 6 inch (ukuran ini disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Amerika yang pada abad ke-19 tersebut ternyata lebih pendek), lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh beberapa orang pemain. Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas sembilan babak. Pada setiap babak, masing-masing tim memperoleh kesempatan untuk melakukan servis (memukul bola di awal permainan/pukulan bola pertama). Selain itu, dalam peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak terdapat batasan kontak antara pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul dan berpindah ke wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika melakukan servis, maka ia masih diijinkan untuk melakukan servis yang kedua. Sedangkan pemukulan bola ke arah net akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran dan berakibat kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama. Karena setelah servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis yang kedua. Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut pada bulan Juli 1896.


Perkembangan Bola Voli

Salah satu perlengkapan yang paling vital pada permainan bola voli adalah bola. Namun, waktu pembuatan bola yang pertama, untuk permainan bola voli masih menjadi sebuah perdebatan. Ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa bola voli yang resmi atau standar pertama kali dibuat pada tahun 1896 oleh Spalding. Sementara itu, beberapa sumber yang lain menyatakan bahwa bola voli yang standar pertama kali dibuat pada tahun 1900.
Seiring berjalannya waktu, permainan bola voli-pun terus mengalami perubahan-perubahan, baik dari segi peraturan permainan, tekhnik permainan, maupun skill para pemainnya. Perhitungan skor mengalami perubahan pada sekitar tahun 1917. Batasan skor yang pada awalnya 21 poin, saat itu telah diubah menjadi 15 poin. Perubahan juga masih terjadi pada tahun 1920, yaitu dalam segi peraturan permainannya. Pada tahun 1920 ini telah diperkenalkan aturan “tiga pukulan” dan telah dibentuk juga batas menyerang pada baris belakang.

Perkembangan permainan bola voli yang terus mengalami kemajuan, telah semakin banyak merebut minat para pecinta olahraga di dunia. Setelah berhasil memperkenalkan permainan bola voli ke seluruh lapisan masyarakat Amerika Serikat, permainan bola voli-pun semakin melebarkan sayapnya ke negara-negara di luar Amerika. Pada tahun 1900, Kanada telah menjadi negara asing pertama yang mengadopsi permainan bola voli tersebut. Penyebaran permainan bola voli ini pun terus berlanjut ke negara-negera yang lain. Brazil, Rusia, China, Asia, dan Eropa merupakan wadah-wadah di mana permainan bola voli menjadi sebuah olahraga yang sangat populer.